MACAM-MACAM
SISTEM EKONOMI
a. Merkantilisme
Sistem ekonomi merkantilisme yaitu suatu
sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional
dengan tujuan memperbanyak asset dan modal yang dimiliki negara.
Aset ekonomi atau modal negara dapat digambarkan
secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga, terutama emas maupun komoditas
lainnya) yang dimiliki oleh negara dan modal ini
bisa diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan
mencegah (sebisanya) impor sehingga neraca perdagangan dengan
negara lain akan selalu positif.
b.
Kapitalisme
Sistem perekonomian kapitalisme
yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem
perekonomian kapitalis, semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk
memperoleh laba yang sebesar – besarnya.
Menurut
Adam Smith (1723-1790) dalam bukunya “The
Wealth of Nations”menyebutkan adanya tangan tidak kentara dalam persaingan (The invisible hand of competition). Hal
ini berarti bahwa banya individu yang memasuki dunia usaha, tetapi karena
perusahaan telah berhasil dalam persaingan dengan perusahaan lain, secara
relatif dapat dikatakan bahwa yang kalah adalah kurang efisien. Keluarnya dari
persaingan ini disebut dengan “tangan
tidak kentara”.
c.
Komunisme
Di
dalam sistem perekonomian komunisme , peranan pasar untuk menentukan arah
produksi hampir tidak ada. Jika perekonomian kapitalisme disebut ekonomi pasar,
maka perekonomian Komunisme dikatakan ekonomi pemerintah yang bersifat
totaliter atas keputusan ekonomi yang dibuat. Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi. Sehingga
nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari
yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan
ekonomi dan kebersamaan.
d.
Sosialisme
Di
negara-negara yang menganut faham sosialisme, pemerintahannya bersifat
demokrasi. Dalam bidang perekonomian pemerintah secara tidak langsung mendorong
kegiatan ekonomi dengan merencanakan anggaran belanja, sistem perpajakan
ekspor, dan lain-lain. Jadi didalam perekonomian sosialisme, seseorang relatif
bebas untuk memilih usaha atau pekerjaan yang dinginkan, tetapi pemerintah
turut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu dengan
kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah hanya menguasai
perusahaan-perusahaan yang vital bagi kepentingan masyarakat, agar kebutuhan
masyarakat dapat dipenuhi dengan adil dan merata, sistem perekonomian sosialis ini, harta
kekayaan tersebut, dimiliki dan diselenggarakan oleh koperasi-koperasi produksi
dan konsumsi, serikat sekerja, badan hukum masyarakat dan organisasi lain atas
dasar suka rela.
e.
Fasisme
Fasisme dikenal sebagai sebuah
ideology yang muncul dan berkembang di abad ke-20. fasisme adalah suatu paham
yang mengedepankan bangsa sendiri dan menganggap rendah bangsa lain, fasisme
adalah suatu sikap nasionalisme yang berlebihan. Sistem ekonomi ini cenderung
dikaitkan dengan kekuasaan politik yang kekuasaannya dipusatkan pada
kediktatoran, atau setidak-tidaknya pada kediktatoran partai. Fasis berusaha
untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem,
termasuk sistem politik dan ekonomi.
f.
Demokrasi Ekonomi
Demokrasi
ekonomi adalah sistem ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia. Pada sistem ini,
kegiatan produksi dilakukan oleh semua, untuk semua, dan dibawah pimpinan atau
kepemilikan oleh anggota – anggota masyarakat. Motivasi kegiatan ekonominya
adalah untuk kemakmuran masyarakat dengan memenuhi kebutuhannya dan mengembangkan
keselarasan, keserasian serta keseimbangan antara kepentingan individu dan
kepentingan masyarakat. Hal ini dijelaskan
dalam Pancasila dan UUD 1945 serta dalam TAP MPR
No. IV/MPR/1999 dengan menggunakan istilah sistem ekonomi kerakyatan, di mana
masyarakat memegang peran aktif dalam kegiatan ekonomi, dan pemerintah berusaha
menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.
BISNIS
YANG MENGEJAR KEUNTUNGAN DAN TIDAK MENGEJAR KEUNTUNGAN
Bisnis adalah suatu usaha yang dikerjakan
perseorangan ataupun berkelompok dimana usaha tersebut mempertemukan antara
pembeli dan penjual yang saling berinteraksi baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Banyak bisnis yang dijalankan untuk mendapatkan keuntungan yang besar
dan tidak sedikit pula bisnis dijalankan untuk tidak mengejar keuntungan.
Bisnis yang mengejar keuntungan misalnya bisnis manufaktur.
Bisnis manufaktur merupakan bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari
barang mentah ataupun komponen-komponen yang dapat diolah kembali sehingga
menjadi produk yang telah jadi dan kemudian dijual kembali untuk menghasilkan
keuntungan yang lebih besar dibandingkan modal yang telah mereka keluarkan
untuk membeli bahan mentah tersebut.
Selain bisnis yang mengejar keuntungan ada pula
bisnis yang tidak mengejar keuntungan contohnya adalah koperasi. Koperasi adalah
perusahaan yang didirikan bukan untuk mengejar keuntungan atau laba melainkan
bertujuan untuk menyejahterakan dan melindungi kepentingan para anggotanya. Koperasi
dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu koperasi konsumsi, koperasi produksi
dan koperasi kredit atau simpan pinjam.
PANDANGAN
MASYARAKAT SEKARANG DAN ZAMAN DULU TENTANG BISNIS
Pada zaman dahulu banyak orang yang menjual atau
menjajakan barang dagangannya secara manual dengan cara mengelilingi kampung
atau disekitar rumah dan menggunakan transportasi seadanya ataupun dengan
berjalan kaki. Barang-barang yang dijajakan juga masih tergolong sederhana dan
belum bervariasi jenisnya. Serta teknologi yang digunakan juga sederhana dan
tidak semodern saat ini.
Berbeda dengan zaman dahulu, bisnis yang saat ini
lebih modern dan berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan zaman. Bisnis
sekarang ini bisa dilakukan dirumah tanpa harus keluar rumah dengan hanya
menggunakan koneksi internet. Bisnis saat ini juga beragam bentuk dan jenisnya
karena teknologi yang digunakan juga sudah berkembang.
Referensi :